Wednesday, December 2, 2009

Women History

Jaman dulu, perempuan Indonesia bener-bener ga diberi kesempatan yg sama dgn kaun laki-laki. Apalagi, Indonesia mempunyai sistem adat patriarki yang sangat menguntungkan pihak laki-laki. Mereka yang dianggap lebih kuat, jelas diberikan hak dan kesempatan utk berkembang lebih luas. Sedangkan perempuan pada jaman itu sudah dipastikan ga lebih dari sekadar 'hiasan' dan cuma bisa pasrah dinikahkan dalam usia yg masih sangat muda. engga ada istilah kebebasan,otonomi dan persamaan derajat bagi perempuan. Bahkan, seorang ningrat seperti Kartini pun hanya menikmati pendidikan hingga SD. Setelah umurnya 12 tahun, dia dipinggit dan dipersiapkan jadi ibu rumah tangga. tapi Kartini hanya satu gambaran perempuan yg lebih beruntung dibanding anak perempuan lain dijamannya yang ga pernah punya kesempatan untuk menikmati bangku sekolah. Because school was a privilege for the riches,not for common people. Perempuan selalu dikekang dan hanya boleh berada di dlm rumah dan melakukan pekerjaan rumah tangga sebagai persiapan pernikahan. Semua serba tabu pada jaman itu. Pulang malam atau duduk terlalu dekat dengan cowok juga dibilang tabu dan melanggar adat. Semua akses buat cewek serba terbatas, akses untuk pendidikan atau untuk bersosialisasi dibatasi oleh adat dan norma. Jangankan jadi presiden, jadi guru aja susahnya minta ampun. Tokoh-tokoh perjuangan seperti Cut Nyak Dien, Cut Meutia atau Dewi Sartika belum mampu menginspirasi perempuan di jaman mereka untuk berkembang. Tetap saja, saat itu gambaran wanita Indonesia secara keseluruhan masih sangan memprihatinkan.

No comments:

Post a Comment